PEMBAHASAN
2.1 Metode
Pembelajaran Al Qur’an di ponpes As Sa’idiyah 1
1.1
Metode iqro’
Metode iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur'an yang
menekankan langsung pada latihan membaca. Metode iqro’ ini juga di terapkan di
pondok pesantren As Sa’idiyah 1 dalam
prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena ditekankan pada
bacaannya (membaca huruf Al-Qur'an dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja.
Artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar santri
aktif (CBSA) jadi bukan uzdtazah yang
aktif melainkan santri yang dituntut aktif. Dalam penerapannya menggunakan
klasikal (membaca secara bersama) privat, maupun cara eksistensi (santri yang
lebih lancar membacanya dapat menyimak bacaan temannya yang belum lancar). Bila ada santri yang sama tingkat pelajarannya, boleh dengan sistem tadarrus, secara bergilir
membaca sekitar dua baris sedang lainnya menyimak.
1.2. Metode Al-Baghdad
Metode Al-Baghdad adalah metode tersusun, maksudnya yaitu
suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang
atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini
juga di terapkan di pondok pesantren As Sa’idiyah 1
Cara pembelajaran metode ini
di pondok pesantren As Sa’idiyah 1
adalah :
1.
Dihafalkan
2.
Di eja
3.
Dibaca terus menurus
Bagi
santri yang mudah dalam belajar sebelum diberikan materi, santri
sudah hafal huruf-huruf hijaiyah. Santri yang sudah lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya
karena tidak menunggu teman lainnya.
1.3 Metode An-Nahdhiyah
Metode
An-Nahdhiyah adalah metode
pengembangan dari metode Al-Baghdad, maka materi pembelajaran Al-Qur'an tidak
jauh berbeda dengan metode Qira’ati dan Iqro’. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih
ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih
tepatnya pembelajaran Al-Qur'an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan’’.
Metode ini juga di terapkan di pondok pesantren As Sa’idiyah 1.
Dalam pelaksanaan metode ini ponpes
As Sa’idiyah 1 mempunyai
program yang harus diselesaikan oleh para santri, yaitu:
1.
Program
sorogan Al-Qur'an yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk
mengantarkan santri mampu membaca Al-Qur'an sampai khatam.
Dalam program sorogan Al-Qur'an ini santri akan diajarkan
bagaimana cara-cara membaca Al-Qur'an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam
membaca Al-Qur'an. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Qur'an besar.
Disini santri akan diperkenalkan beberapa sistem bacaan yaitu
tartil.
1.4
Metode Jibril
Metode
ini di terapkan di pondok pesantren As Sa’idiyah 1. teknik dasar
metode jibril bermula dengan membaca satu ayat atau lanjutan ayat atau waqaf,
lalu ditirukan oleh seluruh santri yang mengaji. Sehingga mereka dapat menirukan bacaan uzdtazah dengan pas. Metode jibril terdapat 2 tahap yaitu tahqiq
dan tartil.1
1.5
Metode Qiro’ati
Metode qiro’ati ialah membaca Al-Qur'an yang langsung memasukkan dan
mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qa'idah ilmu tajwid sistem pendidikan
dan pengajaran metode Qira’ati ini melalui sistem pendidikan berpusat pada
santri. Metode ini juga di terapkan di pondok pesantren As Sa’idiyah 1.
Santri dapat naik jus berikutnya dengan syarat:
1.
Sudah
menguasai bacaan/panjang pendeknya al qur’an.
2.
Kefasihan dalam membaca al qur’an.
Di pondok pesantren As Sa’idiyah 1 ustadzahnya
mempunyai prinsip yaitu:
Tiwagas (teliti, waspada dan tegas)
Daktun (tidak boleh menuntun)
Di pondok pesantren As Sa’idiyah 1 santrinya
juga mempunyai prinsip yaitu:
CBSA : Cara
belajar santri aktif.
LCTB : Lancar cepat tepat dan benar.
Dalam
mengajar Al-Qur'an dikenal beberapa macam stategi. Stetegi
yang di pakai di As Sa’idiyah 1 Yaitu:
1. Strategi mengajar umum
A
. Santri bergiliran membaca satu
persatu.
B. Sebagian
waktu digunakan ustadzah untuk menerangkan pokok pelajaran secara klasikal.
C. Mengajarkan
membaca dan menyimak teman membaca
al qur’an.
Maksudnya bagi santri
yang belum lancar membaca al qur’an maka kelasnya di pisah dan di ajar ustadzah
sampai bisa membaca al qur’an dengan lancar.
1.6 Metde Tilawah
Metode Tilawati adalah
belajar al qur’an yang disampaikan secara seimbang antara pembiasaan melalui
pendekatan klasikal dan kebenaran membaca melalui pendekatan individual dengan
teknik baca simak. Di pondok As Sa’idiyah jug menerapkan metode tilawah. Pondok
As Sa’idiyah juga mempunyai prinsip pembelajaran metode tilawati sebagai
berikut :
1.
Di ajarkan secara praktis.
2.
Menggunakan lagu rost.
Kegiatan pembelajaran Al
qur’an di pondok pesantren As Sa’idiyah 1 dilaksanakan pada hari selasa-rabu
malam setelah sholat jama’ah maghrib. Dan pagi hari dilaksanakan setelah sholat
jama’ah shubuh, metodenya ustadzah membaca al qur’an setelah itu santri di
panggil satu per satu untuk maju kedepan untuk menirukan bacaan ustadzah
tersebut. Bagi santri yang sudah lancar dalam membaca al qur’an ngajinya
bertempat di ndalem, di khususkan bagi santri yang menghafal al qur’an ngajinya
bertempat di kantor.
2.2 Fungsi, Tujuan dan Kedudukan
Al-Qur’an
Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an diturunkan sebagai berikut :
1. Petunjuk bagi manusia
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Al-
Qur’an memberikan petunjuk dalam
persoalan-persoalan akidah, syari’ah, dan akhlak. Dan Allah SWT telah
menugaskan Rasul SAW untuk memberikan keterangan yang lengkap.
2. Sumber pokok ajaran Islam
Sudah tidak disangkal lagi
bahwa didalam Al- Qur’an Allah telah
menerangkansegala sesuatu yang diperlukan manusia, baik didunia maupun di
akhirat. Di dalam Al- Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan kaidah-kaidah
syari’at serta hukum-hukumnya yang cocok untuk diterapkan didalam disegala
zaman dan tempat, serta diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Tidak dibatasi
untuk suatu golongan atau suatu bangsa saja.
Dan didalam Al- Qur’an, Allah
menerangkan hukumyang menyeluruh ( kully ), akidah yang tegas, dalil atau
hujjah yang kuatdan akuratuntuk menyatakan kebenaran agama Islam. Karena
itulah, maka Al- Qur’an dapat berlaku
sepanjang zaman, hokum-hukumnya yang menyeluruh terus dijadikan sumber hukum
bagi hukum-hukum yang lain.
3.
Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Di dalam Al- Qur’an, banyak terdapat
kisah para Nabi atau Rasul beserta umatnya. Ada yang mengungkapkan
kebaikan-kebaikannya yaitu kepatuhan dan ketaatan umat kepada Rasulnya, dan ada
yang mengungkapkan keburukan-keburukannya yaitu keingkarandan kesembongan umat
kepada Rasul.
Kesemuanya itu merupakan peringatan
an pelajaran bagi kita. Kisah-kisah dalam Al- Qur’an tidak hanya dimaksudkan untk menguraikan
sejarah, melainkan yang terpenting ialah menggambarkan bagaimana cara yang
ditempuholeh para Nabidan Rasul terdahuludalam mengembangkan dan menyeru kepada
kebenaran.
Dan bagaimana tantangan dan
penderitaan yang mereka hadapi yang merupakan peringatan dan pelajaranyang
sangat berharga bagi para penegak agama yang membawa kebenaran yang hakiki.
Adapun
kedudukan Al- Qur’an dalam Islam
Bagi umat islam bahwa Al- Qur’an adalah sumber yang asasi bagi syari’at ( hukum) islam. Dari Al- Qur’an lah dasar-dasar hokum islam beserta
cabang-cabangnya digali. Agama islam, agama yang dianut oleh ratusan juta jiwa
diseluruh dunia merupakan way of life
yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya didunia dan di akhirat kelak.
Agama islam datang dengan Al- Qur’an
membuka lebar-lebar mata manusia, agar mereka menyadari jati diri dan hakikat
keberadaan mereka dipentas bumi ini. Dan juga mereka tidak terlena dengan
kehidupan ini, sehingga mereka tidak menduga bahwa hdup merekahanya dimulai
dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian.
Al Qur’an mengajak mereka berpikir
tentang kekuasaan Allah, untuk mencapai kebahagiaan hidup diakhirat kelak
manusia memerlukan peraturan-peraturan untuk mencapaihal tersebut.
0 komentar: