Persalinan

Posted by wong bojonegoro ndeso  |  Tagged as:


Persalinan
     Menurut Varney (2010), persalinan merupakan rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu yang dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.

1.         Subjektif
Pada data subjektif didapatkan data bahwa ibu merasa keenceng-kenceng sejak jam 03.00 WIB tanggal 01 Juni 2018 dan ibu datang ke Rumah Sakit pada jam 08.00 WIB dengan keluhan mengeluarkan lendir darah. Tanda tanda persalinan diantaranya kekuatan his semakin sering terjadi dan teratur, adanya pengeluaran lendirbercampur darah, dapat disertai ketuban pecah dan terjadinya perlunakan, pendataran, pembukaan serviks(Manuaba,2010). Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng semakin kuat, berdasarkan teori walaupun his merupakan kontraksi dari otot-otot rahim yang fisiologis. Perasaan nyeri tergantung juga pada ambang nyeri dari penderita, yang ditentukan oleh kondisi jiwanya. Kontraksi bersifat otonom, artinya tidak dipengaruhi oleh kemauan, namun dapat dipengaruhi dari luar, misalnya rangsangan jari-jari tengah (Rohani, 2013: 16). Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. His yang dirasakan oleh ibu merupakan his persalinan yang mempercepat turunya kepala dan pembukaan pada serviks.
2.         Objektif
  Pasien datang pada kala I fase laten (pembukaan 3 cm) pada jam 08.00, lama kala 1 fase aktif dari pembukaan 4cm sampai pembukaan lengkap selama 3 jam (15.00 wib) berdasarkan teori lama kala 1 fase aktif 6 jam, total kala 1 untuk persalinan normal primigrafida adalah 14 jam (Sumarah, 2009). hasil  lakmus ketuban belum keluar (akmus negatif). Sesuai dengan fakta dan teori tidak terjadi kesenjangan karena persalinan berjalan lebih cepat dari perkiraan, hal ini membuktikan bahwa lama persalinan tidak bisa diprediksi secara pasti.
Lama kala 1 sampai kala IV 10 jam dari pasien datang ke Rumah Sakit kala I fase Laten sampai dengan 2 jam post partum. Menurut teori lama persalinan pada ibu primigravida kala I lama 12 jam (Manuaba,2010), lama kala II 2 jam (yeyen,2009), lama kala III 30 menit, lama kala IV 2 jam post partum. Dari kala I hingga kala IV tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Hal ini dikarenakan persalinan berjalan lancar dengan kekuatan ibu meneran juga dukungan dari suami, kondisi bayi dan plasenta normal, tidak adanya kelainan pada jalan lahir dan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan kondisi pasien, seperti menganjurkan ibu miring kiri untuk mempercepat turunnya kepala.
3.         Assessement
GI P0000 39-40 minggu keadaan umum ibu baik. Janin tunggal, hidup intrauterine, letak kepala.
4.         Penatalaksanaan
          Selama asuhan kebidanan kala I dilakukan pemantauan DJJ setiap 30 menit, tekanan darah 1 kali, nadi setiap 30 menit, kontraksi setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam dilakukan 1 kali dalam waktu 4 jam, hal ini dilakukan sesuai dengan indikasi melakukan VT yaitu diantaranya ketuban pecah sedangkan bagian terendah janin masih tinggi, kita mengharapkan pembukaan lengkap, bila ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan, pada saat pertama kali masuk kamar bersalin, pada saat ketuban pecah untuk menetukan ada tidaknya prolapus bagian kecil janin atau talipusat, pada primigravida dengan kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan untuk evaluasi kemungkinan adanya CPD. Tekanan darah 4 jam, Suhu 2 jam, Nadi 30-60 menit, DJJ 1 jam (fase laten), 30 menit(fase aktif), His atau kontraksi 1 jam ( fase laten), dan 30 menit (fase aktif), Pembukaan Serviks 4 jam (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Pada pelaksanaan asuhan persalinan normal 60 langkah ( Modul midwifery update,2016 ).
Pada saat bayi lahir, bayi diletakkan di atas perut ibu selama 15 menit, Hal ini disebabkan ibu harus dijahit pada luka episiotomy. Hal tersebut tidak bisa dikatan IMD karena inisiasi menyusu dini seharusnya dilakukan selama 1 jam.  Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit di dada ibu luruskan bahu sehingga dada bayi menempel di dada ibu, usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting susu, menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi (APN  no.32). Bayi tidak diletakkan diatas perut ibu karena ibu saat dilakukan penjahitan luka.
Persalinan pada Ny.“I” terhitung 10 jam dari pasien datang ke Rumah Sakit kala I fase Laten sampai dengan 2 jam post partum. Menurut teori lama persalinan dimulai dari kala I sampai kala IV adalah tidak lebih dari 16 jam 30 menit. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus. Hal ini dikarenakan persalinan berjalan lancar dengan kekuatan ibu meneran juga dukungan dari suami, kondisi bayi dan plasenta normal, tidak adanya kelainan pada jalan lahir dan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan kondisi pasien.

0 komentar:

Author

Write admin description here..

Free counters!
ERC.Net TAMBAKBERAS JOMBANG

Subscribe to our Mailing List

We'll never share your Email address.
Copyright © 2013 ca' go' ae wes. Powered by Blogger.
Blogger Template by Bloggertheme9
+6285748831888ramagok@gmail.com